Popular Post

Archive for July 2018

TEKNOLOGI CGI COMPUTER GENERATED IMAGERY

By : abdul aziz
TEKNOLOGI CGI



Computer Generated Imagery atau sering dikenal dengan istilah CGI merupakan sebuah teknologi penerapan pada bidang komputer grafis yang lebih mengedepankan grafis 3D atau lebih tinggi yang dimanfaatkan dalam membuat sebuah film, atau jenis media video lainnya seperti simulator. Permainan video umumnya menggunakan grafik komputer waktu-nyata (jarang disebut sebagai CGI), namun juga sering menggunakan "adegan tengah" (cutscene) yang telah dirender dan film-film pembuka yang mirip dengan penggunaan CGI. Ini dinamakan Full Motion Video (FMV).



CGI digunakan untuk efek visual komputer karena efek yang dihasilkan lebih dari dikontrol lainnya lebih berdasarkan proses fisik, seperti membangun miniatur untuk efek gambar atau menyewa tambahan untuk adegan keramaian, dan karena itu memungkinkan penciptaan gambar yang tidak layak menggunakan teknologi lain. Hal ini dapat juga mengizinkan satu seniman untuk menghasilkan konten tanpa penggunaan aktor, mahal menetapkan buah, atau props.



Dengan berkembangnya teknologi komputer dan software, pada tahun-tahun berikutnya teknologi CGI 3D digunakan dengan lebih fantastis. Film-film box office yang tercatat menggunakan teknologi CGI ini adalah Terminator, Harry Potter, The Lord of the Rings, Spiderman, King Kong, The Dark Night, Iron Man, Transformers, dan The Curious Case of Benjamin Button.

SEJARAH CGI

Kalau kita tengok ke belakang, ”Toy Story” (1995), film debutan Pixar yang dibiayai dan dipasarkan The Walt Disney Company itu sukses besar sebagai film pertama yang secara penuh menggunakan teknologi komputer. Sejak saat itu studio animasi digital lain seperti Blue Sky Studios (Fox), DNA Productions (Paramount Pictures and Warner Bros.), Onation Studios (Paramount Pictures), Sony Pictures Animation (Columbia Pictures), DreamWorks, dan yang lainnya tak mau ketinggalan untuk memproduksi film sejenis.

Tentu tak sedikit dari kita yang mempertanyakan dengan teknologi apa dan bagaimana film-film kreatif ini dibuat. Ternyata, kunci pembuatan film-film ini adalah sebuah aplikasi komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki. Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion (bisa di-download di sourceforce.net), Maya, Blender, dan lain-lain.

CGI 2D dipakai pertama kali pada film ”Westworld” (1973) karya novelis scifi Michael Crichton dan sekuelnya ”Futureworld” (1976) menggunakan CGI 3D untuk membuat tangan dan wajah yang dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli komputer grafik dari New York Institute of Technology (NYIT). Tapi, tidak semua film berhasil memberikan sentuhan animasi yang bagus. Film ”Tron” (1982) dan ”The Last Starfighter” (1984) termasuk yang gagal karena efek yang mereka berikan kelihatan sekali buatan komputer.

Revolusi ”Jurassik Park”

Teknologi CGI biasa dipakai dalam pembuatan film, program televisi, dan beberapa iklan komersial, termasuk media cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang sangat tinggi dengan efek yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti membuat miniatur untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah aktor figuran untuk menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.

Di tahun 1991 film ”Terminator 2: Judgement Day” yang dibintangi Gubernur California sekarang Arnold Schwarzeneger membuat decak kagum penonton dengan efek morphing (perubahan dari satu wajah/bentuk ke wajah/bentuk yang lain secara halus) dan liquid metal si penjahat pada beberapa aksinya. Dua tahun kemudian film legendaris tentang dinosaurus, ”Jurassic Park” juga memberikan efek visual yang mengagumkan pada makhluk purba itu sehingga tampak betul-betul hidup. ”Jurassic Park” membawa revolusi pada industri perfilman dan Hollywood bertransisi dari animasi konvensional menjadi teknik digital.

Tahun berikutnya, ”Forrest Gump”, film drama dengan aktor tersohor Tom Hanks, juga memanfaatkan teknologi CGI untuk efek menghilangkan salah satu kaki Letnan Dan (dimainkan Gary Sinise) agar tampak pincang betulan. Efek lainnya adalah pergerakan bola ping-pong yang sangat cepat ketika dimainkan oleh Tom Hanks. Bahkan, adegan dengan efek bulu melayang di udara merupakan garapan sebuah studio animasi di Bandung.

”Digital grading”

CGI pun semakin mendarah daging dalam industri perfilman modern selanjutnya. Mulai tahun 2000-an, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual pada sebuah film.

Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan berbahaya, sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan komputer dengan perbedaan yang tidak kentara. Figuran yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya Peter Jackson, ”Lord of The Ring”, pun banyak dipakai untuk menciptakan adegan keramaian penuh sesak, tentu dengan bantuan perangkat lunak simulasi.

Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contohnya wajah Sean Bean (pemeran Boromir) dalam ”The Lord of the Rings: the Two Tower” ketika mati dibuat lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.

Lantas, bagaimana dengan mimik wajah yang bisa mengekspresikan perasaan haru, sedih, ataupun gembira pada tokoh ciptaan komputer? Dalam pembuatannya, animasi komputer mengkombinasikan vektor grafik dengan pergerakan yang sudah terprogram. Bagian-bagian utama seperti pada wajah, tangan, kaki, dll terdiri dari sejumlah variabel animasi yang akan dikendalikan dengan pemberian nilai tertentu untuk menampilkan ekspresi atau mimik wajah yang dikehendaki.

Tokoh Woody dalam ”Toy Story” terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100 variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah seperti tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel tadi.

Cukup mahal

Sekumpulan variabel dengan nilai yang berubah pada setiap frame yang ditampilkan berurutan menjadi kontrol pergerakan figur tersebut. Hebatnya, animator ”Toy Story” mengendalikan variabel-variabel animasinya secara manual. Bisa jadi, bagi seorang animator yang berbakat, terampil dan berpengalaman malah menghasilkan efek yang lebih bagus dibanding acting orang asli.

Kalau dilihat dari ukurannya, satu frame CGI untuk film biasanya dibuat berukuran 1,4–6 megapiksel. Contohnya, ”Toy Story” berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel). Bayangkan saja, ternyata waktu yang dibutuhkan untuk rendering tiap frame sekira 2-3 jam, bahkan bisa 10 kali lebih lama untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin tinggi, tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan karena mereka akan membuat adegan yang lebih kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Kendati demikian, dengan peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial ke depan.

Sebagai gambaran, untuk pembuatan film ”Madagascar”, para teknisi menggunakan 2.500 komputer Linux Cluster yang dipasang di dua studio Dream Works dan lab penelitian komputer Hewlett Packard di Palo Alto, California. Komputer sebanyak itu digunakan untuk ”tugas besar” siang malam rendering frame demi frame film berukuran gigabit. Untuk membuat film ”Madagascar” sampai jadi, dibutuhkan waktu lebih dari 11 juta jam.

Menurut Andy Hendrickson, kepala produksi DreamWorks, separuh dari anggaran biaya produksi yang kabarnya mencapai 90 juta dolar AS dipergunakan untuk animasi komputer. Dalam produksinya itu DreamWorks sekaligus menciptakan beberapa teknik yang bisa digunakan lagi untuk film-film animasi selanjutnya.


APLIKASI CGI

Autodesk
Autodesk Maya serta Autodesk 3Dds Max merupakan aplikasi paling top menurut penulis. Autodesk Maya memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dalam pembuatan animasi, termasuk pemodelan, simulasi, rendering, juga composting. Penggunaan aplikasi ini juga termasuk mudah dan sangat user friendly, sehingga sangat cocok digunakan oleh pemula.
Meskipun banyak digunakan oleh pemula, Autodesk Maya juga digunakan oleh industri pembuat film animasi besar di Hollywood. Anda pasti tau film Lord of the Ring, atau Finding Nemo. Dua film populer tersebut merupakan contoh karya yang dihasilkan menggunakan Autodesk Maya.

Blender
Blender merupakan aplikasi prmbuat animasi 3D yang bersifat opensource sehingga anda bisa mendapatkannya dengan harga sangat murah, bahkan gratis. Tidak seperti Autodesk yang hanya bisa digunakan pada PC/ Laptop dengan OS Windows, Blender bisa digunakan pada berbagai OS, baik Windows, Linux ataupun Max.
Meskipun gratis, fasilitas yang diberikan Blender sangat lengkap. Blender dapat digunakan untuk pembuatan animasi, pemodelan, Rendering, pemberian visual effect – composting, dan lainnya. Ukuran Blender juga cukup ringan, jadi cocok digunakan pada PC atau Laptop dengan spesifikasi  tidak terlalu tinggi.
Perkembangan Blender juga sangat cepat, update blender dirilis hampir setiap 3 bulan sekali. Pengembang Blender tanggap akan kebutuhan pekembangan industri animasi 3D, serta respon pengguna. Sayangnya Blender cukup sulit digunakan, terutama bagi pemula. Namun pengguna Blender cukup banyak terseber di seluruh dunia, banyak forum-forum penggunanya yang bisa membantu anda untuk mempelajari aplikasi ini dengan mudah.

Cinema 4D
Cinema 4D merupakan aplikasi animasi 3D dari Maxon. Cinema 4D mudah digunakan, bahkan lebih mudah daripada Autodesk; sehimgga cocok digunakan untuk pemula. Meskipun begitu, aplikasi ini tetap mumpuni untuk digunakan secara professional. Fiturny lengkap, dapat digunaakan untuk modeling, rendering, animasi, texturing, juga pencahayaan. Ukuran installernya juga  cukup ringan sehingga tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi.

Cinema 3D terkenal dengan proses renderingnya yang cepat, dan hasil rendernya yang mendekati realistis. Contoh animasi 3D yang menggunakan Cinema 4D dapat anda lihat pada film animasi  Tron Legacy, Ghost Rider, Fantastic Four, dan banyak lainnya. Namun harga lisensi dari software ini cukup mahal.

Nuke
Nuke merupakan aplikasi compositor yang dibuat yang dibuat oleh The Foundry. Aplikasi ini tidak memberikan fasilitas modeling atau animasi. Nuke mengkhususkan diri pada proses akhir, penyatuan dan pemberian efek semua gambar yang telah dirender, atau biasa disebut dengan bagian composting.

FILM YANG MENGGUNAKAN CGI

The Jungle Book



Film garapan Jon Favreau menceritakan Mowgli seorang bocah yatim piatu yang tinggal di hutan belantara. Ia dibesarkan oleh seekor macan kumbang bernama Bagheera dan Rakcha sang ibu srigala. Mowgli dihadapkan pada dilema, apakah ia harus tinggal di hutan dan hidup bersama satwa liar lainnya atau kembali tinggal bersama manusia.
Dengan CGI, The Jungle Book dapat menyajikan hewan-hewan yang sangat realistis. Padahal seperti bisa dilihat di foto di atas, aktor pemeran Mowgli hanya berhadapan dengan aktor manusia. Bahkan latar hutannya pun hanya visual efek spesial dari studio.
Film The Jungle Book (2016) merupakan film pertama Disney yang mengadaptasi cerita klasik karya Ruyard Kipling namun dibuat dalam bentuk live action.

Guardian of the Galaxy

 

 Berlatar cerita di luar angkasa, sudah barang tentu penonton berharap akan dimanjakan oleh pemadangan antariksa. Dan Guardian of the Galaxy sukses membayar harapan penonton. Dari dua film yang sudah dirilis, penonton benar-benar dibuat takjub lewat efek visual yang ditampilkan. Maka berterimakasihlah kepada efek CGI yang digunakan sepanjang film. Lewat teknologi ini, akting Chris Pratt dan kawan-kawan semakin memukau.

- Copyright © System Information - Date A Live - Powered by Blogger-